Lihat dan hitung, seberapa banyak aplikasi Android yang Anda instal di smartphone Anda?
Pernahkah terbersit di benak Anda bagaimana cara membuat aplikasi-aplikasi tersebut?
Apakah Anda Saat Ini Ingin Sekali Bisa Bikin Aplikasi Android Sendiri? Seperti aplikasi game edukasi, media pembelajaran, aplikasi berbasis sensor, aplikasi multimedia, dan lain sebagainya?
Tetapi
1. Tidak Ngerti Coding
2. Tidak Tahu Computer Programming
3. Tidak Paham Bahasa Pemrograman Android
4. Dan Sama Sekali Bukan Lulusan IT?
Jangan Khawatir ...
Ternyata, bikin aplikasi Android itu SANGAT MUDAH, bahkan bagi Pemula sekalipun.
Sekarang Anda bisa bikin aplikasi Android dengan Cepat, bahkan TANPA HARUS CODING.
Tak peduli apapun latar belakang Anda, bikin aplikasi Android itu MUDAH, semudah bermain Puzzle.
Anda Hanya Perlu 4 Langkah berikut ini :
1. Drag & drop komponen-komponen yang dibutuhkan
2. Percantik tampilan aplikasi dengan mengatur layout dan desain tampilan
3. Susun blok-blok kode programnya, dan
4. Build aplikasi Anda jadi file instalasi *.APK
Lantas, Bagimana Cara Memulainya?
Mudah kok, karena sudah hadir untuk Anda Di Sini :
Video tutorial yang membahas cara membuat aplikasi Android dengan sangat MUDAH, CEPAT, & TANPA CODING menggunakan tools App Inventor 2.
1. Mammogram
Lewat sebuah penelitian baru, para pakar tidak menyarankan adanya tes mammogram untuk wanita berusia 40-49 yang tidak memiliki risiko kanker payudara. Para ilmuwan khawatir tentang overdiagnosis, positif palsu, dan tidak perlu biopsi dan radiasi. Sekarang ini para dokter lebih menyarankan wanita berusia 50 atau lebih tua untuk melakukan pemeriksaan mammogram tiap dua tahun.
2. Pengecekan Kulit
Lebih dari satu juta orang Amerika didiagnosa menderita kanker kulit. Cara terbaik untuk menangkap gejala kanker adalah memeriksakan diri Anda ke dokter kulit setahun sekali atau saat mencurigai sesuatu di di kulit Anda.
3. Pengecekan Mata
Jika Anda mengenakan kacamata atau lensa kontak, kunjungi dokter mata Anda memeriksakan kondisi mata setiap tahun. Wanita lebih besar mengalami risiko masalah penglihatan karena memiliki kecenderungan risiko lebih besar terkena sindrom mata kering dan penyakit autoimun yang mempengaruhi kesehatan mata.
4. Tes Pendengaran
Setahun sekali sejak usia 50, saat pendengaran menurun, periksakan pendengaran untuk mendapatkan audiogram, yang bertujuan memeriksakan pendengaran di berbagai tingkat dan intensitas titinada. Tetapi jika Anda menyalakan iPod dengan volume penuh, sebaiknya periksakan telingan lebih cepat.
5. Uji Periodontal
Lakukan pemeriksaan gigi sekali setahun dan membersihkan gigi enam bulan sekali dokter gigi akan memerika kesehatan gusi Anda dan mengambil sinar-X yang menunjukkan adanya radang gusi, yang dapat berkontribusi pada penyakit jantung dan diabetes.
6. Uji TSH
Rasa dingin, lelah, penyakit sembelit, kenaikan berat badan merupakan gejala hipotiroidisme, yakni kekurangan kelenjar tiroid yang menyerang sekitar 10 persen perempuan. Hal ini bisa didiagnosis dengan tiroid stimulating hormone (TSH) darah pada usia 50. Jika Anda mengalami gejala ini di usia yang lebih muda, sebaiknya periksakan diri lebih cepat.
7. Tes darah
Pengujian kadar kolesterol dimulai sejak usia 20-an, sekurang-kurangnya sekali dalam lima tahun. Saat memasuki usia 40 ke atas, lakukan pengecekan kolesterol dan gula darah yang dapat memicu diabetes setiap tahun. Serangan jantung dan resiko diabetes meningkat seiring bertambahnya usia Anda.
8. Pap smear
Sejak usia 21, terlepas dari sejarah seksualnya, setiap wanita harus melakukan uji Pap smear untuk mengenali tanda-tanda adanya kanker serviks. Wanita yang berusia 30 atau lebih tua perlu melakukan uji Pap Smear setiap tiga tahun jika selama tiga tahun berturut-turut pemeriksaan pap smear normal.
9. Uji Depresi
Jangan mengesampingkan uji depresi. Depresi mempengaruhi satu dari empat perempuan namun tidak ada atau jarang yang didiagnosis. Dokter akan mengajukan serangkaian pertanyaan tentang masalah tidur, lekas marah, dan kehilangan minat melakukan kegiatan favorit Anda. Jika memiliki lima atau lebih sinyal depresi sebaiknya segera perbaiki kehidupan psikologis Anda. Jika Anda khawatir tentang suasana hati Anda, mintalah dokter untuk melakukan pemeriksaan.
10. Kolonoskopi
Kolonoskopi berupa pemeriksaan menggunakan kamera untuk melihat keadaan usus besar apakah memiliki kanker atau polip. Pemeriksaan ini sangat dianjurkan untuk orang-orang 50 atau lebih tua dan harus diulang setiap 10 tahun. Di usia ini lebih sering ditemukan adanya polip. Lakukan pemeriksaan lebih cepat jika Anda memiliki riwayat kanker usus besar dalam keluarga, atau usus mengalami perdarahan dan perubahan usus lainnya.
Pengelola Blog : ABDUL WAHAB
Judul : 10 Tes Kesehatan yang Harus Diketahui Oleh Wanita
Ditulis oleh : Kejutan Internet pada hari
Rating Blog : 5 dari 5
Terima kasih Anda telah membaca artikel tentang 10 Tes Kesehatan yang Harus Diketahui Oleh Wanita
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel ini sangat bermanfaat bagi Blog dan teman-teman anda.
Namun jangan lupa harap memberikan link aktif dofollow yang mengarah ke URL ini ya
https://kejutaninternet.blogspot.com/2013/10/10-tes-kesehatan-yang-harus-diketahui.html
Dan Terima kasih sekali lagi atas kunjungan Anda.
Ditulis oleh : Kejutan Internet pada hari
Rating Blog : 5 dari 5
Terima kasih Anda telah membaca artikel tentang 10 Tes Kesehatan yang Harus Diketahui Oleh Wanita
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel ini sangat bermanfaat bagi Blog dan teman-teman anda.
Namun jangan lupa harap memberikan link aktif dofollow yang mengarah ke URL ini ya
https://kejutaninternet.blogspot.com/2013/10/10-tes-kesehatan-yang-harus-diketahui.html
Dan Terima kasih sekali lagi atas kunjungan Anda.
Kritik dan saran atau apapun bisa anda sampaikan melalui kotak komentar.
Dan mohon maaf jika komentar atau pertanyaan tidak bisa cepat saya respon,
karena Saya tidak bisa selalu online selama 24 Jam.
Mau Di Buatkan Blog Siap Pakai Seperti Ini ?.