Lihat dan hitung, seberapa banyak aplikasi Android yang Anda instal di smartphone Anda?
Pernahkah terbersit di benak Anda bagaimana cara membuat aplikasi-aplikasi tersebut?
Apakah Anda Saat Ini Ingin Sekali Bisa Bikin Aplikasi Android Sendiri? Seperti aplikasi game edukasi, media pembelajaran, aplikasi berbasis sensor, aplikasi multimedia, dan lain sebagainya?
Tetapi
1. Tidak Ngerti Coding
2. Tidak Tahu Computer Programming
3. Tidak Paham Bahasa Pemrograman Android
4. Dan Sama Sekali Bukan Lulusan IT?
Jangan Khawatir ...
Ternyata, bikin aplikasi Android itu SANGAT MUDAH, bahkan bagi Pemula sekalipun.
Sekarang Anda bisa bikin aplikasi Android dengan Cepat, bahkan TANPA HARUS CODING.
Tak peduli apapun latar belakang Anda, bikin aplikasi Android itu MUDAH, semudah bermain Puzzle.
Anda Hanya Perlu 4 Langkah berikut ini :
1. Drag & drop komponen-komponen yang dibutuhkan
2. Percantik tampilan aplikasi dengan mengatur layout dan desain tampilan
3. Susun blok-blok kode programnya, dan
4. Build aplikasi Anda jadi file instalasi *.APK
Lantas, Bagimana Cara Memulainya?
Mudah kok, karena sudah hadir untuk Anda Di Sini :
Video tutorial yang membahas cara membuat aplikasi Android dengan sangat MUDAH, CEPAT, & TANPA CODING menggunakan tools App Inventor 2.
Orang jujur disayang Tuhan, oleh karena itu, bisa jadi itulah mengapa orang jujur lebih sehat dibanding yang tidak jujur. Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang sering berbohong lebih sering mengalami sakit kepala, stres dan merasa cemas.
Seorang peneliti dari University of Notre Dame melakukan percobaan terhadap 110 orang. Separuh dari seluruh peserta diminta berhenti atau mengurangi berkata bohong selama 10 minggu, sedangkan separuh lainnya tidak diberi instruksi khusus agar tidak berbohong.
Para peserta berusia 18 - 71 tahun, baik laki-laki maupun perempuan dari berbagai etnis dan tingkat pendapatan. Semua peserta datang ke laboratorium setiap minggu untuk mengisi kuesioner kesehatan dan menjalani tes polygraph untuk mengetahui seberapa banyak kebohongan yang dilakukan selama seminggu.
Hasilnya, ketika peserta dalam kelompok tanpa bohong tidak mengatakan kebohongan lebih dari 3 kali dalam seminggu, gejala sakit kepala, sakit tenggorokan, ketegangan, kecemasan dan masalah lainnya berkurang dibandingkan pada kelompok yang tidak diminta berhenti berbohong.
"Hubungannya cukup jelas. Tidak berbohong berkaitan dengan kondisi kesehatan yang lebih baik bagi individu. Saya pikir itu cara yang menarik untuk melihatnya," kata peneliti, Anita Kelly seperti dilansir HealthDay, Minggu (5/8/2012).
Pada kelompok yang diminta mengurangi bohong, gangguan kesehatan mental dan fisiknya berkurang 3 - 4 kali lebih sedikit dalam waktu seminggu dibandingkan kelompok yang tidak diminta tidak berbohong. Kelompok tanpa bohong juga mengaku hubungan dekat pribadinya semakin membaik dan interaksi sosialnya juga semakin lancar.
Di akhir penelitian, beberapa orang peserta bahkan dapat menciptakan cara-cara cerdas untuk menghindari berkata bohong. Salah satunya adalah mengatakan prestasi sebenarnya yang dicapai dalam keseharian, tanpa harus membesar-besarkan pencapaiannya.
Beberapa peserta lain menanggapi pertanyaan yang menyulitkan dengan pertanyaan lain untuk mengalihkan perhatian si penanya. Beberapa peserta juga berhenti membuat-buat alasan palsu atas keterlambatan atau kegagalannya dalam menyelesaikan tugas.
"Saya pikir berbohong dapat menimbulkan banyak stres, menyebabkan kecemasan dan bahkan depresi. Mengurangi kebohongan tidak hanya baik untuk hubungan, tapi juga baik untuk diri sendiri. Kebanyakan orang tahu dampak buruk dari berbohong terhadap hubungan, tapi tidak mengenali sejauh mana kebohongannya itu dapat menyebabkan stres," kata Dr Bryan Bruno, psikiater di Lenox Hill Hospital di New York City.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa orang Amerika rata-rata berbohong sebanyak 11 kali per minggu. Mulai dari kebohongan kecil yang dilakukan untuk menyelamatkan gengsi hingga melakukan kebohongan besar berkaitan dengan integritas, loyalitas, atau hal-hal serius lainnya.
Kelly berpendapat bahwa penelitiannya ini berbeda dari sebagian besar literatur ilmiah karena tidak berfokus pada cara mendeteksi kebohongan, melainkan lebih menekankan pada konsekuensi kesehatan yang bisa diakibatkan dari berbohong.
sumber
Pengelola Blog : ABDUL WAHAB
Judul : Orang yang Banyak Bohong Ternyata Lebih Sering Sakit
Ditulis oleh : Kejutan Internet pada hari
Rating Blog : 5 dari 5
Terima kasih Anda telah membaca artikel tentang Orang yang Banyak Bohong Ternyata Lebih Sering Sakit
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel ini sangat bermanfaat bagi Blog dan teman-teman anda.
Namun jangan lupa harap memberikan link aktif dofollow yang mengarah ke URL ini ya
https://kejutaninternet.blogspot.com/2012/09/orang-yang-banyak-bohong-ternyata-lebih.html
Dan Terima kasih sekali lagi atas kunjungan Anda.
Ditulis oleh : Kejutan Internet pada hari
Rating Blog : 5 dari 5
Terima kasih Anda telah membaca artikel tentang Orang yang Banyak Bohong Ternyata Lebih Sering Sakit
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel ini sangat bermanfaat bagi Blog dan teman-teman anda.
Namun jangan lupa harap memberikan link aktif dofollow yang mengarah ke URL ini ya
https://kejutaninternet.blogspot.com/2012/09/orang-yang-banyak-bohong-ternyata-lebih.html
Dan Terima kasih sekali lagi atas kunjungan Anda.
Kritik dan saran atau apapun bisa anda sampaikan melalui kotak komentar.
Dan mohon maaf jika komentar atau pertanyaan tidak bisa cepat saya respon,
karena Saya tidak bisa selalu online selama 24 Jam.
Mau Di Buatkan Blog Siap Pakai Seperti Ini ?.