Luwu Raya Masih Incaran Teroris


Lihat dan hitung, seberapa banyak aplikasi Android yang Anda instal di smartphone Anda? 

Pernahkah terbersit di benak Anda bagaimana cara membuat aplikasi-aplikasi tersebut?

Apakah Anda Saat Ini Ingin Sekali Bisa Bikin Aplikasi Android Sendiri? Seperti aplikasi game edukasi, media pembelajaran, aplikasi berbasis sensor, aplikasi multimedia, dan lain sebagainya?

Tetapi

1. Tidak Ngerti Coding
2. Tidak Tahu Computer Programming
3. Tidak Paham Bahasa Pemrograman Android
4. Dan Sama Sekali Bukan Lulusan IT?

Jangan Khawatir ...
Ternyata, bikin aplikasi Android itu SANGAT MUDAH, bahkan bagi Pemula sekalipun.

Sekarang Anda bisa bikin aplikasi Android dengan Cepat, bahkan TANPA HARUS CODING.

Tak peduli apapun latar belakang Anda, bikin aplikasi Android itu MUDAH, semudah bermain Puzzle.

Anda Hanya Perlu 4 Langkah berikut ini :

1. Drag & drop komponen-komponen yang dibutuhkan
2. Percantik tampilan aplikasi dengan mengatur layout dan desain tampilan
3. Susun blok-blok kode programnya, dan
4. Build aplikasi Anda jadi file instalasi *.APK

Lantas, Bagimana Cara Memulainya?
Mudah kok, karena sudah hadir untuk Anda Di Sini :


Video tutorial yang membahas cara membuat aplikasi Android dengan sangat MUDAH, CEPAT, & TANPA CODING menggunakan tools App Inventor 2. 
 
Empat kabupaten/kota di Luwu Raya disinyalir menjadi incaran jaringan teroris dalam mengembangkan gerakan dan pengikutnya.

 
Data polres empat kabupaten/kota menyebutkan, sejak tahun 2001 hingga 2011 terdapat lima titik yang diduga menjadi lokasi aksi dan pengembangan jaringan garis keras terselubung yang berhasil terbongkar dan dibubarkan paksa masyarakat.

Informasi yang dihimpun FAJAR, sebelum peristiwa pengeboman Cafe Sampoddo di kawasan Trans Hotel tahun 2004, masyarakat beserta kepolisian sempat menemukan dan membubarkan kegiatan mencurigakan sekira tahun 2001 di Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu. Pada 2002, muncul kembali kegiatan yang sama di kawasan Desa Binturu, Kecamatan Suli.

Bahkan, jaringan ini sudah merekrut sekira 32 jemaah. Jaringan yang diduga beraliran Islam garis keras itu sengaja dibentuk untuk menjadi tenaga bantuan di Poso, dalam kerusuhan yang menewaskan ratusan warga itu. 

Awalnya, warga Desa Binturu mengira komunitas itu hanya berupa komunitas biasa. Namun, dalam perkembangannya, para pengurus dan anggota jaringan itu melakukan latihan ala militer, seperti taktik melarikan diri, taktik merayap, dan taktik meloncat dari pohon ke pohon dengan menggunakan senjata tiruan dari bambu dan kayu. Komunitas ini bahkan sempat bertahan beberapa bulan sebelum dibubarkan paksa masyarakat dan tokoh agama setempat karena dinilai menyesatkan.

Tak lama setelah dibubarkan, terjadilah pengeboman di Cafe Sampoddo, Kelurahan Purangi, Kecamatan Wara Selatan, Kota Palopo tahun 2004. Peristiwa itu menewaskan tiga warga laki-laki dan satu orang perempuan yang merupakan pengujung dan pelayan cafe setempat. Jajaran Polres Luwu juga sempat mengamankan lelaki Jasmin, warga Suli, Kabupaten Luwu yang diduga pelaku pengeboman. Hanya saja, Jasmin melarikan diri dari sel dan hingga kini masih buronan Polri.

Pada tahun yang sama (2004), kepolisian kembali mencium adanya kelompok mencurigakan yang melakukan latihan ala militer berupa longmarch dan ketahanan fisik di Kecamatan Lamasi, Kabupaten Luwu. Hanya saja, kelompok ini mengklaim kalau kegiatan mereka itu hanya latihan biasa.

Pasca peristiwa itu, warga kembali digegerkan dengan hadirnya kelompok mencurigakan di sekitar Kecamatan Larompong tahun 2007. Kelompok yang diduga dipimpin lelaki Am itu juga sempat melakukan latihan ala militer dengan menggunakan bambu. Tak lama kemudian dibubarkan warga secara paksa pula.

Kapolres Luwu, AKBP Rudi Heru Sutanto yang ditemui di ruang kerjanya, kemarin membenarkan keberadaan komunitas yang diduga menyesatkan itu. “Memang pernah ada tapi sudah dibubarkan. Itu pun sudah lama dan bahkan saya belum masuk ke sini,” tutur Rudi. Perwira dengan dua melati di pundak itu menjabat Kapolres Luwu sejak tahun 2009.

Belakangan ini, tambah dia, memang kembali muncul beberapa kelompok-kelompok dengan kegiatan mencurigakan di tengah masyarakat. Bahkan, modusnya lain lagi. Yakni, berdagang sembari berceramah dan merekrut jemaah. Salah satunya di sekitar wilayah Walenrang dan Lamasi. Bahkan, ada salah satu kelompok di sana dipimpin AN, pedagang asal Kabupaten Solo yang terus mendapat pantauan karena kegiatannya tertutup bagi masyarakat umum.

Oknum itu juga menggalang jemaah dan melakukan ceramah hanya dengan pengikutnya. “Datanya masih lemah. Dan meskipun terlalu riskan akan muncul jaringan teroris karena wilayah itu padat penduduk, kami tetap melakukan pengawasan dan pemantuan,” bebernya sembari menambahkan bahwa sampai saat ini AN masih aktif sembari berprofesi sebagai pedagang kaki lima.

Menurut Rudi, sejauh ini dirinya juga belum mendapatkan perintah dari Mabes Polri maupun Polda terkait dugaan keberadaan jaringan teroris di Luwu Raya, khususnya di Palopo. “Perintah yang kami terima hanya razia sajam dan bahan peledak. Ini akan berjalan selama 15 hari ke depan,” tandas Rudi.

Sementara Kapolres Luwu Timur, AKBP Andi Firman menyebutkan bahwa sekira tahun 2001 memang sempat tercium kelompok radikal di di wilayah Kecamatan Towuti. Namun, setelah dirinya bertugas dan melakukan pengintaian sejak tahun 2010, kelompok itu sudah bubar. “Sampai sekarang ini tidak ada lagi. Meski demikian, kami di hampir seluruh wilayah kita tempatkan intelijen dan informan. Kita juga efektifkan Babinkamtibmas di setiap desa,” aku Firman
 


Pengelola Blog : ABDUL WAHAB

Judul : Luwu Raya Masih Incaran Teroris
Ditulis oleh : Kejutan Internet pada hari
Rating Blog : 5 dari 5
Terima kasih Anda telah membaca artikel tentang Luwu Raya Masih Incaran Teroris
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel ini sangat bermanfaat bagi Blog dan teman-teman anda.
Namun jangan lupa harap memberikan link aktif dofollow yang mengarah ke URL ini ya
https://kejutaninternet.blogspot.com/2012/09/luwu-raya-masih-incaran-teroris.html

Dan Terima kasih sekali lagi atas kunjungan Anda.

Kritik dan saran atau apapun bisa anda sampaikan melalui kotak komentar.
Dan mohon maaf jika komentar atau pertanyaan tidak bisa cepat saya respon,
karena Saya tidak bisa selalu online selama 24 Jam.


Mau Di Buatkan Blog Siap Pakai Seperti Ini ?.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »