Dalam satu hadits Rosulullah SAW bersabda : “Ketika kamu melihat tanda-tanda pada musim semi, maka ingatlah pada hari kiamat!” Dalam hadits ini Rosulullah SAW telah mengumpamakan musim semi dengan hari kiamat.
Maha Besar Allah, yang mampu menghidupkan kembali bumi yang telah mati pada musim semi. dan Allah juga mampu menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati besok pada hari kiamat. Tiada sesuatu pun yang menyerupai-Nya dalam kekuasaan.
Dalam syarah hadits ini disebutkan, sesungguhnya musim semi itu menyerupai atau sebagai perumpamaan hari kiamat, dilihat dari sepuluh segi :
- Biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan itu keluar dari bawah bumi pada musim semi, sebagaimana keluarnya mayat dan orang yang terpendam dalam bumi pada hari kiamat. Firman Allah mengatakan : Dan bumi mengeluarkan isinya (surat Az-Zalzalah : 2)
- Selepas musim semi, ada istirahat yang sangat menyenangkan bagi manusia. Selepas musim semi ini juga ada masa yang sangat menyedihkan bagi manusia yakni merajalelanya penyakit, masa peceklik hingga kelaparan dimana-mana, yang merupakan kepedihan bagi manusia. Yang demikian itu pun kelak akan terjadi pada hari kiamat, dimana setelah manusia dihidupkan kembali, ada golongan yang beruntung dan merasa bahagia. Ada juga golongan yang merasa sengsara karena ditimpa kesusahan yang amat sangat.
- Bagi orang yang makan pada musim dingin dengan makanan yang kering, yang tidak mau berusaha pada musim semi, maka orang itu akan mendapat penyakit cacar serta beberapa luka akibat dari gerakan darah dan ototnya. Orang yang demikian diibaratkan orang yang sewaktu di dunia memakan makanan haram dengan tiada peduli, dan akhirnya pada hari kiamat nanti ia akan ditimpa suatu siksaan, dihinakan dan terlantar sedemikian rupa, sehingga ia menemukan kekecewaan yang tiada tandingannya.
- Pada musim semi itu, sesungguhnya banyak orang yang berusaha dengan giat dan sekuat tenaga untuk menanam tanaman dengan tenaga sendiri serta modal sendiri. Namun orang tersebut tidak pernah sedikit pun menuai hasil keringatnya, sebab semua yang ditanam menjadi rusak, diterpa teriknya matahari pada musim kemarau. Itulah gambaran seotang yang sewaktu di dunia giat beramal dengan sekuat tenaga dan harta bendanya. Namun pada hari kiamat, semua amal ibadahnya ibadahnay bagai debu yang dihamburkan diterpa angin, karena maksiat yang dilakukan, kekufuran serta sifat riya’ yang melekat pada dirinya.
- Pada musim semi, manusia duduk-duduk di tepi sungai yang airnya mengalir, didekat kabut serta taman bersama kekasihnya atau kaum kerabatnya. Itulah gambaran orang-orang shalih yang dengan ketaatannya, merka menjahui larangan-Nya dan mengamalkan perintah-Nya. Pada hari kiamat, tempat berkumpulnya adalah orang-orang yang ikhlas dan orang-orang yang beruntung.
- Bertiupnya angin dari arah Timur dan Barat pada musim semi ada yang membawa kebahagiaan pada sebagian golongan dan ada yang membawa kesengsaraan pada golongan yang lain. Begitu pula keadaan pada hari kiamat. Ketika ditiupkan angin kebahagiaan atau angin kesengsaraan, pada saat itu ada sebagian orang yang merasa senang dan bahagia, ada sebagian lain yang merasa susah dan sengsara.
- Pada musim dingin, ada sebagian pohon yang gundul (tidak ada daunnya). Tetapi pada musim semi pohon tersebut dihiasi dengan aneka hiasan, hingga pohon yang semula jelek karena tidak berdaun, jadi kelihatan indah dan agung. itulah gambaran orang yang Zuhut (mementingkan dunia) pada hari kiamat, dimana pakaian yang mereka pakai adalah ibdah dan ketaatan. Tidak sedikitpun mereka tergiur dengan gemerlapnya dunia. Maka orang-orang tersebut pada hari kiamat akan memakai mahkota kemuliaan dan pakaian kehormatan. Sedangkan orang yang ramai dari ketaatan kepada Allah, yakni orang-orang yang di umpamakan seperti pohon kering dimusim semi yang ketaatannya kering dari musim dinginnya angin maksiat, maksudnya, orang yang meninggalkan maksiat untuk beribadah kepada Allah, maka pada hari kiamat orang tersebut dimuliakan, oleh sebab buah ibadahnya. Dan orang yang telanjang karena lepasnya iman, akan dibuka aibnya di hadapan para mahluk.
- Bawasannya tanaman yang tumbuh di musim semi, maka orang yang mempunyai tanaman itu akan merasa senang , sebab tanamannya bisa tumbuh pada musim semi . Dan orang yang tidak menanam akan merasa menyesal, sebab tidak mempunyai tanaman. Demikian itu gambaran hari kiamat, ketika para ahli ibadah dimuliakan karena ibadahnya serta ketaatannya, dan menyesal-lah orang yang tidak menanam biji-bijian kemuliaan dan ketaatan.
- Jika engkau menanam pada musim gugur, maka akan menjadi semakin besar tanaman itu pada musim semi. Demikianlah orang yang menabung pada musim gugur, maka tabungan itu akan menjadi semakin banyak pada musim semi. Itulah gambaran pada hari kiamat. Jika kamu beramal sewaktu di dunia dengan amalan yang baik, maka di akhirat kelak, kamu juga akan mendapatkan balasan yang yang lebih baik dengan sepuluh kali lipat. Sedangkan orang yang beramal dengan amalan yang buruk, maka akan mendapat balasan yang lebih buruk berlipat ganda di akhirat kelak. Dunia adalah ladang untuk menanam dan akan dipanen ada hari kiamat.
- Pada musim semi, di permukaan bumi tampak beraneka macam warna dan jenis bunga, dari bentuknya sampai warna bunga itu. Demikikian gambaran pada hari kiamat, akan nampak jelas golongan orang-orang yang ikhlas, orang-orang yang bertakwa, orang-orang yang kafir, ingkar serta orang-orang munafik dan menyekutukan Allah.
Pada musim semi tersebut ada sepuluh tanda-tanda yang bakal terjadi pada hari kiamat. dan itu akan semakin jelas dimata orang-orang yang berfikir. yakni orang-orang yang meresapi makna perkataan di bawah ini :
“Pada setiap sesuatu mempunyai tanda yang menunjukkan atas keesaan Allah Ta’alla”.